Siapa yang tidak suka minuman bersoda?rasanya yang segar dan sensasi “menggigit” dimulut membuat minuman ini sangat digemari di semua wilayah dunia. Sebut saja merek Coca cola, Sprite dan fanta yang telah mendunia. Bukan hanya produk Coca cola Company yang menawarkan minuman bersoda yang menyegarkan. Dewasa ini kehadiran minuman ekstrak buah berkarbonasi bahkan kopi berkarbonasi dapat dengan mudah dijumpai di pasaran.
What is sparkling Beverage ?
Minuman bersoda (sparkling beverage) secara harfiah berarti minuman berkarbonasi, yaitu minuman yang mengandung karbondioksida. Di kalangan masyarakat Indonesia minuman bersoda lebih dikenal dengan istilah Soft Drink. Soda (H2CO3) mengandung 2 unsur utama yaitu air dan gas karbondioksida. air soda dibuat dengan melarutkan gas karbondioksida kedalam air dengan tekanan tinggi sehingga gas karbondioksida akan membentuk asam karbonat. asam karbonatlah yang akan menyebabkan sensasi menggigit saat minuman bersoda diminum. Sensasi menggigit tersebut diikuti reaksi keluarnya buih pada minuman bersoda ketika dituang ke gelas. Buih tersebut terjadi karena proses pelepasan kandungan karbondioksida yang terlarut dalam air.
Soda pertama kali ditemukan tahun 1767 oleh seorang ilmuwan Inggris yaitu Joseph Priestley. Priestley berhasil menciptakan suatu proses untuk menghasilkan air mineral berkarbonasi dengan cara mencampurkan air destilasi dengan gas karbondioksida. Penemuan ini kemudian disempurnakan oleh ilmuwan Inggris setelah Priestley yaitu John Mervin Nooth yang sekaligus membuat alat untuk memproduksi air soda dan menjualnya secara komersial di bidang farmasi.
Is There Any Nutrient in Sparkling Beverage?
Umumnya aneka minuman bersoda tidak memiliki kandungan gizi dan nilai gizi. kandungan yang paling banyak adalah kadar gula tinggi, lebih asam, dan memiliki kandungan pengawet dan perasa. Minuman borsoda yang mengklaim bebas gula atau zero sugar kemungkinan besar menggunakan pemanis buatan sebagai pengganti gula.
Tidak ada zat gizi penting yang terkadung dalam air soda kecuali energi. kalori yang dihasilkan dari minuman bersoda sangat besar. dalam 300 ml minuman bersoda paling tidak mengandung kalori yang setara dengan 7-9 sendok gula pasir. Sedangkan kebutuhan tubuh terhadap gula setiap harinya hanya 2-3 sendok. Dapat dibayangkan berapa banyak kalori yang dihasilkan bila minuman bersoda dikonsumsi setiap saat.
Selain Gula, minuman bersoda juga memiliki keasaman yang rendah, yaitu sekitar 2,5 – 3,5. Sementara tubuh kita memiliki keasaman 6,9 – 7,4 sehingga ketika kita mengkonsumsi minuman bersoda, tubuh akan berusaha menetralkan dengan cara mengambil kalsium dalam tubuh kita. Akibatnya cadangan kalsium dalam tubuh akan berkurang.
Kafein juga sering ditambahkan dalam minuman bersoda dengan tujuan agar penikmat soda tidak mengantuk. Terlalu banyak mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan penyakit jantung Koroner. bahan lain yang terkandung dalam minuman bersoda adalah pengawet sodium benzoat. Penggunaan Sodium benzoat umumnya mencapai 2000 mg/kg. Belum lagi bahan tambahan lainnya yaitu pewarna dan perisa sintetis.
Kebiasaan minum soda dilakukan saat minuman dingin dibawah suhu 370 C. Sementara tubuh saat mengkonsumsi berada pada suhu tubuh normal. Kolaborasi suhu tubuh dan suhu air tersebut akan menghambat kinerja enzim dan memberi tekanan pada sistem pencernaan. Hal ini mengakibatkan jumlah makanan masuk yang dicerna menjadi lebih sedikikt dari yang seharusnya.
PH minuman bersoda
Dari berbagai peneliti dapatkan didapatkan bahwa PH minuman bersoda umumnya bersifat asam seperti tercantum dalam tabel di bawah ini
No.
|
LARUTAN
|
pH
|
KETERANGAN
|
|
1
|
Coca cola
|
2
|
Asam Kuat
|
|
2
|
Fanta
|
3
|
Asam Kuat
|
|
3
|
Sprite
|
3
|
Asam Kuat
|
|
4
|
Pepsi
|
3
|
Asam Kuat
|
|
5
|
Tebs
|
4
|
Asam Lemah
|
|
6
|
Asem sari
|
6
|
Asam Lemah
|
|
7
|
Kratindeng
|
4
|
Asam Lemah
|
|
No comments:
Post a Comment