Satu-satunya
yang perlu kita ketahui adalah bahwa keseimbangan asam/basa memang sangat penting
untuk kesehatan yang baik,
Pembentuk asam pembentuk basa
Ketika
dimetabolisasi, makanan meninggalkan beragam residu kimiawi dan mineral
pembentuk asam atau pembentuk-basa. Dr. Hay, menyadari bahwa semakin asam darah
kita, semakin besar kemungkinan seseorang akan merasa atau tampak sakit.
Menurut mereka, diet-diet yang sarat gula, roti, sereal, dan daging, tetapi
rendah sayuran dan buah-buahan segar, menciptakan sesuatu yang disebut
“saturasi asam progresif”, sedangkan menambah asupan sayuran segar dan
buah-buahan meningkatkan kebasaan darah dan meningkatkan kesehatan dan energi.
Akibatnya, kalimat “makanlah lebih banyak makanan pembentuk basa” sering teramati
di dalam diet alkali sebagai salah satu dari sejumlah “aturan”.
Makanan-makanan
pembentuk-asam termasuk
Alkohol
Beras
Biskuit
Daging
Daging unggas Gula
Havermut/oaf
Ikan
Kacang kedelai
Kacang polong kering
Keik
Keju
Kerang
Lemak-lemak terhidrogenasi
Madu yang dibuat melalui proses pemanasan Makanan kaleng (semua)
Makanan yang dibuat dengan microwave
Makanan yang diproses
Minuman ringan
Pasta
Pastri
Polong-polongan
Roti
Sereal
Susu kedelai
Susu yang dipasteurisasi
Telur
Beras
Biskuit
Daging
Daging unggas Gula
Havermut/oaf
Ikan
Kacang kedelai
Kacang polong kering
Keik
Keju
Kerang
Lemak-lemak terhidrogenasi
Madu yang dibuat melalui proses pemanasan Makanan kaleng (semua)
Makanan yang dibuat dengan microwave
Makanan yang diproses
Minuman ringan
Pasta
Pastri
Polong-polongan
Roti
Sereal
Susu kedelai
Susu yang dipasteurisasi
Telur
Makanan-makanan
pembentuk-basa termasuk:
Buah-buahan
(segar dan yang dikeringkan)
Herbal (segar dan yang dikeringkan)
Kacang-kacangan
Kacang mentega
Kedelai hitam yang diasinkan
Kentang
Kudzu
Madu mentah alami
Miju-miju
Misoa
Pengganti kopi dari padi-padian
Rempah-rempah
Rumput laut
Salad
Saus ikan nam pla
Sayuran
Sayuran benih dan berwarna hijau
Sayuran biji
Tahu
Tanaman biji
Tauco
Tempe
Yoghurt
Herbal (segar dan yang dikeringkan)
Kacang-kacangan
Kacang mentega
Kedelai hitam yang diasinkan
Kentang
Kudzu
Madu mentah alami
Miju-miju
Misoa
Pengganti kopi dari padi-padian
Rempah-rempah
Rumput laut
Salad
Saus ikan nam pla
Sayuran
Sayuran benih dan berwarna hijau
Sayuran biji
Tahu
Tanaman biji
Tauco
Tempe
Yoghurt
http://www.lifewithelizabethrose.com |
Hal-hal lain
pembentuk-asam:
Makanan
pembentuk asam bukan hanya daging dan roti. Saus-saus yang kental, sambal,
makanan manis, makanan berlemak, dan makanan pencuci mulut juga merupakan
pembentuk asam. Begitu pula kerja terlalu berat, tidur terlalu larut, kurang
tidur, stres, polusi, kurang aktivitas, sirkulasi buruk, marah, cemas, iri
hati, takut, uring-uringan, panik, dan khawatir.
Terlalu
Banyak Asam, Tidak Cukup Basa
Saturasi
(keadaan jenuh) asam dapat sangat mudah diraih, terutama jika Anda sangat
menyukai biskuit manis, pastri, roti, roti manis, dan burger atau jika Anda
sangat menyukai daging merah, daging ayam, dan ikan tetapi tidak pernah makan
sayuran. Hampir semua orang makan terlalu banyak protein dan pati pembentuk
asam; tidak cukup sayuran dan buah-buahan pembentuk basa. Hal ini menekan
sistem-sistem internal lain yang harus bekerja keras untuk membersihkan dan
mengatasi asam tersebut. Mengonsumsi bahan-bahan pembentuk asam memperlambat
pembuangan limbah, menyebabkan penumpukan gas yang agak berbau, seperti
belerang, fosfor, dan klorin, yang menyatu dengan pelbagai kimiawi lain untuk
membentuk asam.
Peringatan
kesehatan
Beberapa pakar percaya bahwa keasaman yang terlalu tinggi dapat memperburuk
sejumlah gangguan kesehatan seperti artritis, diabetes, asam urat, batu pada
kantung kemih, masalah ginjal, penyakit jantung, gangguan otot dan tulang,
serta fungsi paru-paru yang buruk.
Anda dapat
menganggap asam-asam ini sebagai sesuatu yang agresif, suka menyerang dan aktif,
karena penumpukan jangka panjang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Beberapa pakar percaya bahwa keasaman yang berlebihan merupakan penyebab
serangkaian kondisi yang sangat lazim dijumpai di dunia beradab, termasuk
rematik, artritis, penyakit saraf, sakit kepala, batu ginjal, batu pada kantung
kemih, dan bahkan selulit. Konon, keasaman yang berlebihan juga dapat
memengaruhi kesehatan jantung. “teorinya adalah bahwa ketika menjadi terlalu
asam, sel-sel kehilangan fleksibilitas dan elastisitas, menghambat darah, dan
meningkatkan risiko penyumbatan dengan membiarkan kolesterol menumpuk pada
saluran darah. Apakah ini yang sebenarnya terjadi atau bukan, riset sudah
menunjukkan kepada kita bahwa sejenis diet yang kaya akan makanan pembentuk
asam merupakan salah satu faktor risiko berpotensi untuk penyakit jantung.
Tanda-tanda
sistem yang terlalu asam:
Gangguan
pencernaan
Konstipasi
Mulut bau
Mulut terasa asam, terutama pada pagi hari
Rambut kusam atau berminyak
Sakit kepala
Tubuh berbau
Warna kulit keabu-abuan
Konstipasi
Mulut bau
Mulut terasa asam, terutama pada pagi hari
Rambut kusam atau berminyak
Sakit kepala
Tubuh berbau
Warna kulit keabu-abuan
Keseimbangan
Alami
Untuk
mencegah terjadinya keasaman yang berlebihan, tubuh menggunakan semua cadangan
unsur-unsur jejak (juga dikenal sebagai mineral jejak) pembentuk basa yang
membantu membersihkan semua kelebihan asam. Akan tetapi, itu hanya akan terjadi
jika unsur tersebut jumlahnya cukup banyak untuk melakukan tugas ini. Salah
satu cara terbaik untuk memastikan bahwa kita memiliki cukup banyak unsur
tersebut adalah meningkatkan asupan sayuran, salad, herbal, dan buah-buahan yang
kaya mineral pembentuk basa potasium, magnesium, sodium, dan kalsium.
Ini tidak
berarti bahwa makanan-makanan seperti ikan, telur, keju, atau sereal adalah
buruk untuk kita, hanya karena mereka membentuk asam. Juga tidak berarti bahwa
kita hanya perlu makan sayuran dan buah pembentuk basa. Makanan bersifat asam tetap diperlukan, misalnya
lemak dan minyak tertentu yang mengandung asam lemak esensial. Karena dapat
menjaga kekebalan dan menyehatkan sel tubuh Yang benar adalah, untuk meraih kesehatan yang baik,
kita membutuhkan kedua jenis makanan tersebut dalam jumlah yang tepat!
Manfaat
Makanan Pembentuk Basa
Jika
menerapkan diet alkali secara benar,
kita hampir secara tidak sadar meningkatkan asupan sayuran dan buah-buahan
pembentuk-basa dan mengurangi sedikit makanan yang kurang sehat pembentuk asam,
dan makanan-makanan manis. Hal ini seharusnya memberikan manfaat kesehatan yang
benar-benarnyata:
► Sayuran
dan buah-buahan pembentuk basa terutama bisa sangat membantu siapa saja yang
sedang berusaha untuk berhenti merokok, mengurangi alkohol, atau mengatasi
kecanduan gula atau cokelat. Menyeimbangkan pH darah juga mengurangi keasaman
air seni. Sepertinya, jika urine terlalu asam, kecanduan-kecanduan akan lebih
sulit diatasi. Cukup menarik untuk disimak bahwa urine hewan pemakan daging
(seperti kucing atau anjing) bersifat asam, sementara urine hewan pemakan
tumbuh-tumbuhan (seperti kelinci atau sapi) bersifat basa. Air seni manusia
dapat berkisar antara asam dengan nilai 4,8 atau basa, dengan nilai 7,5. Jika
makanan kita mengandung makanan daging dan sayuran, air seni kita biasanya
cenderung ke arah asam. Asupan daging yang tinggi dapat membuatnya lebih
bersifat asam. Air seni seorang vegetarian (atau vegan) kemungkinan mendekati
netral atau bersifat basa dibandingkan dengan mereka yang menyukai daging,
kecuali jika si vegetarian terlalu banyak makan padi-padian dan polong-polongan
tanpa dibarengi sayuran dan buah-buahan.
►
Mengonsumsi lebih banyak makanan pembentuk-basa juga memperlihatkan respons
yang sangat baik pada penderita asma, hay fever, dan beberapa jenis alergi
lain. Ini mungkin terjadi karena makanan-makanan yang membersihkan sisa-sisa
asam membantu detoksifikasi darah dan mendorong hati untuk berfungsi secara
lebih efisien. Kepekaan terhadap makanan tertentu lebih mungkin terjadi jika
kerja hati tersebut lamban.
► Beberapa
pakar percaya bahwa masalah-masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit
jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi dapat diperburuk oleh keasaman yang
berlebihan. Satu lagi alasan yang baik untuk lebih banyak makan sayuran, salad,
dan buah-buahan.
Para
Pemburu-Pengumpul Makanan Melakukan Hal yang Benar
Tanpa
pengetahuan dan pemahaman tentang nutrisi, tetapi dengan segudang naluri yang
terkait dengan perut, para leluhur kita, para pemburu dan pengumpul makanan,
tampaknya meraih keseimbangan asam-basa yang hampir sempurna. Bukti-bukti
antropologis dan arkeologis menunjukkan bahwa mereka sangat sedikit makan
daging (sekitar 20-25% diet mereka adalah daging buruan) dan sisanya, yaitu
sebesar 75-80% makanan mereka, terdiri dari buah-buahan, akar-akaran,
kacang-kacangan, biji-bijian, dan daun- daunan. Pola makan dengan banyak
protein tanpa lemak, rendah-lemak, dan banyak makanan segar, mendukung profil
kesehatan yang secara meng- herankan sangat baik, yang mungkin lebih didukung
lagi oleh tidak adanya polusi, stres, dan berbagai jebakan kehidupan modern
yang kita sebut “kemajuan”.
Meskipun tubuh kita—dan terutama, sistem-sistem pencernaan kita— hampir-hampir tidak berevolusi sejak zaman cawat dan tongkat berburu, diet kita saat ini sangat berbeda dengan diet para pemburu-pengumpul makanan. Kini, hampir semua dari kita makan dengan rasioyang sebaliknya; 25% atau kurang buah-buahan dan sayuran, dan 75% atau lebih protein, pati, dan gula; sebagian besarnya sudah diproses atau dibubuhi zat kimia. Barangkali ada baiknya jika kita mengambil satu atau contoh dari buku diet Zaman Batu dan menyesuaikan rasionya sedikit ke arah yang sebaliknya. Saya yakin semua orang setuju bahwa profil kesehatan manusia modern, wanita dan anak-anak perlu sedikit ditingkatkan.
Meskipun tubuh kita—dan terutama, sistem-sistem pencernaan kita— hampir-hampir tidak berevolusi sejak zaman cawat dan tongkat berburu, diet kita saat ini sangat berbeda dengan diet para pemburu-pengumpul makanan. Kini, hampir semua dari kita makan dengan rasioyang sebaliknya; 25% atau kurang buah-buahan dan sayuran, dan 75% atau lebih protein, pati, dan gula; sebagian besarnya sudah diproses atau dibubuhi zat kimia. Barangkali ada baiknya jika kita mengambil satu atau contoh dari buku diet Zaman Batu dan menyesuaikan rasionya sedikit ke arah yang sebaliknya. Saya yakin semua orang setuju bahwa profil kesehatan manusia modern, wanita dan anak-anak perlu sedikit ditingkatkan.
Riset Dini
Salah satu
studi ilmiah yang paling awal tentang unsur asam/basa pada makanan dilaksanakan
pada 1907, ketika peneliti Sherman dan Sinclair menyatakan “dampak merusak”
akibat terlalu banyak protein dan tidak cukup sayuran dalam diet. Para peneliti
modern mendukung temuan-temuan awal tersebut dengan membenarkan bahwa
keseimbangan asam-basatubuh mutlak penting bagi kelangsungan hidup kita.
Rasio 4 : 1
Dr. Hay
merekomendasikan bahwa untuk memperoleh kesehatan yang optimum dan meningkatkan
daya tahan kita terhadap penyakit, sebaiknya kita makan empat bagian makanan
pembentuk basa dan satu bagian makanan pembentuk asam, artinya, 80% sayuran dan
buah-buahan dan 20% protein dan pati. Beberapa penulis kesehatan mengacu pada
pedoman ini dan memberikan beberapa rekomendasi serupa yang mutakhir. Beberapa
menyarankan agar seperlima bagian dari diet kita sebaiknya terdiri dari makanan
yang dimasak dan sisanya sebesar empat perlima bagian sebaiknya makanan mentah.
Namun, apakah ini realistis? Jika seseorang, katakanlah, menyarankan kepada
Anda bahwa untuk menjadi sehat, Anda hanya boleh makan 20% makanan pembentuk
asam (daging, keju, telur, padi-padian, dan sebagainya) dan 80% buah-buahan dan
sayuran pembentuk-basa, saran itu bisa terasa menakutkan.
Sepertinya
gagasan yang baik?
Tidak
diragukan bahwa makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan dan mengurangi yang
lainnya akan bermanfaat bagi hampir semua orang. Akan tetapi, menerapkan diet
yang terdiri dari 80%tumbuh-tumbuhan sebenarnya tidak terlalu praktis.
Benar-benar tidak praktis sehingga saya berani bertaruh bahwa bahkan orang yang
mendukung gagasan ini pun tidak selalu mampu mewujudkannya. Kenyataannya, diet
seperti itu tidak selamanya benar.
Mengapa
tidak? Sejenis diet dengan proporsi sayuran dan buah-buahan yang sangat tinggi,
mungkin, dapat direkomendasikan kepada seseorang yang secara fisik sangat
aktif, karena latihan yang keras mendptakan keasaman tinggi di dalam sistem,
dan makanan pembentuk basa membantu menyeimbangkan keasaman tersebut.
Orang-orang yang kurang aktif memproduksi lebih sedikit asam, dan karenanya
tidak terlalu banyak membutuhkan makanan pembentuk basa untuk membersihkannya.
Seseorang yang, katakanlah, memiliki pekerjaan yang mengharuskannya banyak
duduk, mungkin lebih nyaman dengan menerapkan pola diet yang terdiri dari 40%
protein dan pati, dan 60% sayuran dan buah-buahan. Semua ini tentunya terjadi
di dunia yang ideal. Untuk kebanyakan orang, meraih keseimbangan 50 : 50 sudah
layak memperoleh sebuah bintang emas.
No comments:
Post a Comment