Labels

Monday, December 9, 2013

KIMIAWI DALAM DIET ALKALINE 1



Satu-satunya yang perlu kita ketahui adalah bahwa keseimbangan asam/basa memang sangat penting untuk kesehatan yang baik,

Pembentuk asam pembentuk basa

Ketika dimetabolisasi, makanan meninggalkan beragam residu kimiawi dan mineral pembentuk asam atau pembentuk-basa. Dr. Hay, menyadari bahwa semakin asam darah kita, semakin besar kemungkinan seseorang akan merasa atau tampak sakit. Menurut mereka, diet-diet yang sarat gula, roti, sereal, dan daging, tetapi rendah sayuran dan buah-buahan segar, menciptakan sesuatu yang disebut “saturasi asam progresif”, sedangkan menambah asupan sayuran segar dan buah-buahan meningkatkan kebasaan darah dan meningkatkan kesehatan dan energi. Akibatnya, kalimat “makanlah lebih banyak makanan pembentuk basa” sering teramati di dalam diet alkali sebagai salah satu dari sejumlah “aturan”.

Makanan-makanan pembentuk-asam termasuk

Alkohol
Beras
Biskuit
Daging
Daging unggas Gula
Havermut/oaf
Ikan
Kacang kedelai
Kacang polong kering
Keik
Keju
Kerang
Lemak-lemak terhidrogenasi
Madu yang dibuat melalui proses pemanasan Makanan kaleng (semua)
Makanan yang dibuat dengan microwave
Makanan yang diproses
Minuman ringan
Pasta
Pastri
Polong-polongan
Roti
Sereal
Susu kedelai
Susu yang dipasteurisasi
Telur

Makanan-makanan pembentuk-basa termasuk:

Buah-buahan (segar dan yang dikeringkan)
Herbal (segar dan yang dikeringkan)
Kacang-kacangan
Kacang mentega
Kedelai hitam yang diasinkan
Kentang
Kudzu
Madu mentah alami
Miju-miju
Misoa
Pengganti kopi dari padi-padian
Rempah-rempah
Rumput laut
Salad
Saus ikan nam pla
Sayuran
Sayuran benih dan berwarna hijau
Sayuran biji
Tahu
Tanaman biji
Tauco
Tempe
Yoghurt
http://www.lifewithelizabethrose.com

Hal-hal lain pembentuk-asam:

Makanan pembentuk asam bukan hanya daging dan roti. Saus-saus yang kental, sambal, makanan manis, makanan berlemak, dan makanan pencuci mulut juga merupakan pembentuk asam. Begitu pula kerja terlalu berat, tidur terlalu larut, kurang tidur, stres, polusi, kurang aktivitas, sirkulasi buruk, marah, cemas, iri hati, takut, uring-uringan, panik, dan khawatir.

Terlalu Banyak Asam, Tidak Cukup Basa

Saturasi (keadaan jenuh) asam dapat sangat mudah diraih, terutama jika Anda sangat menyukai biskuit manis, pastri, roti, roti manis, dan burger atau jika Anda sangat menyukai daging merah, daging ayam, dan ikan tetapi tidak pernah makan sayuran. Hampir semua orang makan terlalu banyak protein dan pati pembentuk asam; tidak cukup sayuran dan buah-buahan pembentuk basa. Hal ini menekan sistem-sistem internal lain yang harus bekerja keras untuk membersihkan dan mengatasi asam tersebut. Mengonsumsi bahan-bahan pembentuk asam memperlambat pembuangan limbah, menyebabkan penumpukan gas yang agak berbau, seperti belerang, fosfor, dan klorin, yang menyatu dengan pelbagai kimiawi lain untuk membentuk asam.

Peringatan kesehatan
 
Beberapa pakar percaya bahwa keasaman yang terlalu tinggi dapat memperburuk sejumlah gangguan kesehatan seperti artritis, diabetes, asam urat, batu pada kantung kemih, masalah ginjal, penyakit jantung, gangguan otot dan tulang, serta fungsi paru-paru yang buruk.

Anda dapat menganggap asam-asam ini sebagai sesuatu yang agresif, suka menyerang dan aktif, karena penumpukan jangka panjang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa pakar percaya bahwa keasaman yang berlebihan merupakan penyebab serangkaian kondisi yang sangat lazim dijumpai di dunia beradab, termasuk rematik, artritis, penyakit saraf, sakit kepala, batu ginjal, batu pada kantung kemih, dan bahkan selulit. Konon, keasaman yang berlebihan juga dapat memengaruhi kesehatan jantung. “teorinya adalah bahwa ketika menjadi terlalu asam, sel-sel kehilangan fleksibilitas dan elastisitas, menghambat darah, dan meningkatkan risiko penyumbatan dengan membiarkan kolesterol menumpuk pada saluran darah. Apakah ini yang sebenarnya terjadi atau bukan, riset sudah menunjukkan kepada kita bahwa sejenis diet yang kaya akan makanan pembentuk asam merupakan salah satu faktor risiko berpotensi untuk penyakit jantung.

Tanda-tanda sistem yang terlalu asam:

Gangguan pencernaan
Konstipasi
Mulut bau
Mulut terasa asam, terutama pada pagi hari
Rambut kusam atau berminyak
Sakit kepala
Tubuh berbau
Warna kulit keabu-abuan

Keseimbangan Alami

Untuk mencegah terjadinya keasaman yang berlebihan, tubuh menggunakan semua cadangan unsur-unsur jejak (juga dikenal sebagai mineral jejak) pembentuk basa yang membantu membersihkan semua kelebihan asam. Akan tetapi, itu hanya akan terjadi jika unsur tersebut jumlahnya cukup banyak untuk melakukan tugas ini. Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa kita memiliki cukup banyak unsur tersebut adalah meningkatkan asupan sayuran, salad, herbal, dan buah-buahan yang kaya mineral pembentuk basa potasium, magnesium, sodium, dan kalsium.
Ini tidak berarti bahwa makanan-makanan seperti ikan, telur, keju, atau sereal adalah buruk untuk kita, hanya karena mereka membentuk asam. Juga tidak berarti bahwa kita hanya perlu makan sayuran dan buah pembentuk basa. Makanan bersifat asam tetap diperlukan, misalnya lemak dan minyak tertentu yang mengandung asam lemak esensial. Karena dapat menjaga kekebalan dan menyehatkan sel tubuh Yang benar adalah, untuk meraih kesehatan yang baik, kita membutuhkan kedua jenis makanan tersebut dalam jumlah yang tepat!

Manfaat Makanan Pembentuk Basa

Jika menerapkan diet alkali  secara benar, kita hampir secara tidak sadar meningkatkan asupan sayuran dan buah-buahan pembentuk-basa dan mengurangi sedikit makanan yang kurang sehat pembentuk asam, dan makanan-makanan manis. Hal ini seharusnya memberikan manfaat kesehatan yang benar-benarnyata:
► Sayuran dan buah-buahan pembentuk basa terutama bisa sangat membantu siapa saja yang sedang berusaha untuk berhenti merokok, mengurangi alkohol, atau mengatasi kecanduan gula atau cokelat. Menyeimbangkan pH darah juga mengurangi keasaman air seni. Sepertinya, jika urine terlalu asam, kecanduan-kecanduan akan lebih sulit diatasi. Cukup menarik untuk disimak bahwa urine hewan pemakan daging (seperti kucing atau anjing) bersifat asam, sementara urine hewan pemakan tumbuh-tumbuhan (seperti kelinci atau sapi) bersifat basa. Air seni manusia dapat berkisar antara asam dengan nilai 4,8 atau basa, dengan nilai 7,5. Jika makanan kita mengandung makanan daging dan sayuran, air seni kita biasanya cenderung ke arah asam. Asupan daging yang tinggi dapat membuatnya lebih bersifat asam. Air seni seorang vegetarian (atau vegan) kemungkinan mendekati netral atau bersifat basa dibandingkan dengan mereka yang menyukai daging, kecuali jika si vegetarian terlalu banyak makan padi-padian dan polong-polongan tanpa dibarengi sayuran dan buah-buahan.
► Mengonsumsi lebih banyak makanan pembentuk-basa juga memperlihatkan respons yang sangat baik pada penderita asma, hay fever, dan beberapa jenis alergi lain. Ini mungkin terjadi karena makanan-makanan yang membersihkan sisa-sisa asam membantu detoksifikasi darah dan mendorong hati untuk berfungsi secara lebih efisien. Kepekaan terhadap makanan tertentu lebih mungkin terjadi jika kerja hati tersebut lamban.
► Beberapa pakar percaya bahwa masalah-masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi dapat diperburuk oleh keasaman yang berlebihan. Satu lagi alasan yang baik untuk lebih banyak makan sayuran, salad, dan buah-buahan.

Para Pemburu-Pengumpul Makanan Melakukan Hal yang Benar

Tanpa pengetahuan dan pemahaman tentang nutrisi, tetapi dengan segudang naluri yang terkait dengan perut, para leluhur kita, para pemburu dan pengumpul makanan, tampaknya meraih keseimbangan asam-basa yang hampir sempurna. Bukti-bukti antropologis dan arkeologis menunjukkan bahwa mereka sangat sedikit makan daging (sekitar 20-25% diet mereka adalah daging buruan) dan sisanya, yaitu sebesar 75-80% makanan mereka, terdiri dari buah-buahan, akar-akaran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan daun- daunan. Pola makan dengan banyak protein tanpa lemak, rendah-lemak, dan banyak makanan segar, mendukung profil kesehatan yang secara meng- herankan sangat baik, yang mungkin lebih didukung lagi oleh tidak adanya polusi, stres, dan berbagai jebakan kehidupan modern yang kita sebut “kemajuan”.
Meskipun tubuh kita—dan terutama, sistem-sistem pencernaan kita— hampir-hampir tidak berevolusi sejak zaman cawat dan tongkat berburu, diet kita saat ini sangat berbeda dengan diet para pemburu-pengumpul makanan. Kini, hampir semua dari kita makan dengan rasioyang sebaliknya; 25% atau kurang buah-buahan dan sayuran, dan 75% atau lebih protein, pati, dan gula; sebagian besarnya sudah diproses atau dibubuhi zat kimia. Barangkali ada baiknya jika kita mengambil satu atau contoh dari buku diet Zaman Batu dan menyesuaikan rasionya sedikit ke arah yang sebaliknya. Saya yakin semua orang setuju bahwa profil kesehatan manusia modern, wanita dan anak-anak perlu sedikit ditingkatkan.

Riset Dini

Salah satu studi ilmiah yang paling awal tentang unsur asam/basa pada makanan dilaksanakan pada 1907, ketika peneliti Sherman dan Sinclair menyatakan “dampak merusak” akibat terlalu banyak protein dan tidak cukup sayuran dalam diet. Para peneliti modern mendukung temuan-temuan awal tersebut dengan membenarkan bahwa keseimbangan asam-basatubuh mutlak penting bagi kelangsungan hidup kita.

Rasio 4 : 1

Dr. Hay merekomendasikan bahwa untuk memperoleh kesehatan yang optimum dan meningkatkan daya tahan kita terhadap penyakit, sebaiknya kita makan empat bagian makanan pembentuk basa dan satu bagian makanan pembentuk asam, artinya, 80% sayuran dan buah-buahan dan 20% protein dan pati. Beberapa penulis kesehatan mengacu pada pedoman ini dan memberikan beberapa rekomendasi serupa yang mutakhir. Beberapa menyarankan agar seperlima bagian dari diet kita sebaiknya terdiri dari makanan yang dimasak dan sisanya sebesar empat perlima bagian sebaiknya makanan mentah. Namun, apakah ini realistis? Jika seseorang, katakanlah, menyarankan kepada Anda bahwa untuk menjadi sehat, Anda hanya boleh makan 20% makanan pembentuk asam (daging, keju, telur, padi-padian, dan sebagainya) dan 80% buah-buahan dan sayuran pembentuk-basa, saran itu bisa terasa menakutkan.

Sepertinya gagasan yang baik?

Tidak diragukan bahwa makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan dan mengurangi yang lainnya akan bermanfaat bagi hampir semua orang. Akan tetapi, menerapkan diet yang terdiri dari 80%tumbuh-tumbuhan sebenarnya tidak terlalu praktis. Benar-benar tidak praktis sehingga saya berani bertaruh bahwa bahkan orang yang mendukung gagasan ini pun tidak selalu mampu mewujudkannya. Kenyataannya, diet seperti itu tidak selamanya benar.
Mengapa tidak? Sejenis diet dengan proporsi sayuran dan buah-buahan yang sangat tinggi, mungkin, dapat direkomendasikan kepada seseorang yang secara fisik sangat aktif, karena latihan yang keras mendptakan keasaman tinggi di dalam sistem, dan makanan pembentuk basa membantu menyeimbangkan keasaman tersebut. Orang-orang yang kurang aktif memproduksi lebih sedikit asam, dan karenanya tidak terlalu banyak membutuhkan makanan pembentuk basa untuk membersihkannya. Seseorang yang, katakanlah, memiliki pekerjaan yang mengharuskannya banyak duduk, mungkin lebih nyaman dengan menerapkan pola diet yang terdiri dari 40% protein dan pati, dan 60% sayuran dan buah-buahan. Semua ini tentunya terjadi di dunia yang ideal. Untuk kebanyakan orang, meraih keseimbangan 50 : 50 sudah layak memperoleh sebuah bintang emas.

No comments:

Post a Comment