Labels

Monday, December 9, 2013

DIET ALKALI



Ada satu lagi metode diet yang mulai terkenal, yaitu alkaline diet. Alkaline diet atau diet alkaline adalah pengaturan pola makan untuk menyeimbangkan pH dalam tubuh. Program yang juga dikenal dengan nama 'pH Diet' atau 'Acid-Alkaline Diet' ini dipraktikkan oleh beberapa selebriti seperti Kirsten Dunst, Anna Faris, dan Gwyneth Paltrow.
www.clairesmallwood.com
Diet ini pertama mulai dikenal di Amerika ketika Robert Young menulis buku "The Miracle pH". Di dalamnya, ia menjelaskan bagaimana ia menemukan bahwa pH makanan (yaitu apakah mereka basa atau asam) mempengaruhi berat badan dan kesehatan kita.
Dasar teori dari alkaline diet adalah tubuh menjadi sasaran empuk penyakit jika bersifat asam. Oleh karena itu, kita membutuhkan makanan alkaline (bersifat basa) yang dapat mempertahankan keseimbangan pH dalam darah.

Sifat 'asam' diperoleh jika pH kurang dari 7, sedangkan 'basa' berarti mengandung pH lebih dari 7. “Kadar pH ideal bagi tubuh adalah 7.35-7.45, yakni sedikit alkaline,” ujar ahli gizi Dr. Zainab Sayed kepada Times of India.

Cara kerja program diet ini adalah menyeimbangkan pH hingga tingkat optimal, lalu membangun sel dan jaringan tubuh, sehingga badan menjadi sehat. Dengan diet ini, berarti juga telah melakukan detoksifikasi (pembuangan racun dari dalam tubuh), sehingga sel-sel tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Tubuh kita akan menjadi lebih sehat jika pH jaringan dan pH darah bersifat netral cenderung basa. Pengaturan asupan makanan dengan pola makan diet alkalin, memegang peranan penting dalam mempertahankan kondisi keseimbangan asam basa tubuh. Pengaturan makanan yang baik, kombinasi antara makanan pembentuk asam dengan makanan pembentuk basa, masing-masing akan saling menetralkan.
Perlu diketahui juga, sifat makanan sebagai pembentuk asam-basa ini tidak berhubungan dengan rasa bahan makanan. Apa saja makanan yang bersifat asam, dan mana saja yang bersifat basa? Sebenarnya terdapat salah kaprah di masyarakat awam. Selama ini, makanan yang terasa asam dianggap dapat membentuk efek asam pula dalam tubuh. “Padahal yang dimaksud adalah pengaruh makanan setelah tertelan (bukan di lidah, red.),” ujar ahli gizi klinis, Dr. Nupur Krishnan. Sebagai contoh, sekalipun air jeruk lemon/nipis rasanya asam, air jeruk lemon/nipis merupakan cairan pembentuk basa, bukan pembentuk asam. Demikian pula dengan buah-buahan matang yang rasanya asam, seperti jeruk bali, nanas, stroberi, dan kiwi bukan pembentuk asam, melainkan pembentuk basa.
Makanan 'asam' menambahkan ion hidrogen ke dalam tubuh, sehingga tubuh semakin bersifat asam. Sebaliknya, makanan alkaline justru menghilangkan ion hidrogen sehingga dapat mengurangi kadar asam dalam tubuh.
Secara umum, sayuran merupakan makanan pembentuk basa. Sementara sumber karbohidrat dan sumber protein merupakan makanan pembentuk asam. Untuk mendapatkan kombinasi makanan yang serasi sehingga tercipta pH tubuh sedikit alkaline, maka kita bisa berpegang pada pola kombinasi asam-basa berupa makanan sumber karbohidrat + sayuran atau sumber protein + sayuran.
Kombinasi sumber karbohidrat + sumber protein, misalnya nasi dan rendang, merupakan kombinasi makanan yang tidak serasi. Soalnya keduanya merupakan makanan pembentuk asam sehingga dapat makin meningkatkan keasaman tubuh. Intinya diet alkaline tidak membenarkan karbohidrat ketemu protein. Pasangan ideal bagi karbohidrat maupun protein adalah sayuran.
Bagaimanapun juga, jangan berlebihan melakukan diet ini. Makanan bersifat asam tetap diperlukan, misalnya lemak dan minyak tertentu yang mengandung asam lemak esensial. Karena dapat menjaga kekebalan dan menyehatkan sel tubuh. Dr. Zainab menyarankan komposisi 80:20 untuk makanan bersifat basa banding makanan bersifat asam.

No comments:

Post a Comment